Kamis, 05 Februari 2015

“Menjalani Berbagai Peran Dengan Seimbang”

E. M Erwani, S. Pd Wakasek Kesiswaan SMA Kanaan Jakarta

Wanita kelahiran Sleman, 7 Febuari 1970 yang akrab kita sapa dengan panggilan Ibu Erwani merupakan salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kristen Kanaan. Profesi yang berbeda dengan cita-citanya dulu tidak menghalangi beliau untuk tetap berkarya dengan maksimal. Wanita yang pada awalnya bercita-cita menjadi guru Bahasa Inggris ini, menamatkan studinya di Universitas Sanata Dharma pada tahun 1994. Tahun ini, genap sudah dua dasawarsa beliau mengabdi di Sekolah Kristen Kanaan.
Wanita yang memiliki hobi membaca ini, ternyata memiliki berbagai peran untuk dijalani. Selain sebagai seorang guru dan seorang ibu, beliau juga merupakan ketua lingkungan dan anggota paduan suara di gerejanya. Banyaknya peran yang beliau jalani, tidak membuat beliau lelah ataupun jenuh. Beliau justru mengaku senang dengan semua hal ini.
Melakukan segala sesuatu dengan seimbang, begitulah prinsip yang beliau pegang. Dalam menjalani berbagai peran yang beliau miliki, tentu saja keseimbangan satu dengan yang lainnya sangat diperlukan. Namun, kehidupan tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan keinginan. Ada kalanya kita diharuskan memilih. Beliau bahkan merasa bahwa dirinya belum bisa menyeimbangkan peran-peran yang dimilikinya. Beliau mengaku hal yang paling sulit dalam menjalani berbagai peran yang beliau miliki adalah jadwal yang berbenturan satu dengan yang lain.
Skala prioritas dan manajemen waktu yang baik merupakan hal dasar yang menurutnya perlu dimiliki. Wanita yang mengaku terinspirasi oleh iklan biskuat ‘Semangat Ibu dan Anak’ ini menempatkan keluarga sebagai nomor 1 di skala prioritasnya. Namun, jika ada hal lain yang memang lebih mendesak daripada urusan keluarganya, beliau rela meninggalkan keluarganya demi menjalankan tanggung jawab yang diembannya.
Dituntut dengan banyak hal, tidak membuat beliau merasa tertekan. Beliau memiliki kiat-kiat ampuh untuk mengatasi rasa jenuh yang terkadang datang menghampirinya. Justru banyaknya peran yang dimiliki merupakan salah satu obat penawar rasa jenuh yang dirasakan. Disaat jenuh dengan satu bidang, beliau bisa menghilangkan kejenuhan itu dengan kesibukannya di bidang lain.
Biarkan semuanya berjalan seperti air yang mengalir. Beliau juga mengaku sangat terinspirasi oleh kisah Mukjizat Yesus di Kana. Para pelayan tidak tahu mengapa harus menyediakan air padahal yang dibutuhkan adalah anggur, namun para pelayan itu tetap menyediakan air, hingga pada akhirnya air itu diubahkan oleh Tuhan Yesus menjadi anggur.
Menurut beliau, dalam keseharian menjalani peran dan pekerjaan kita, kita harus menyediakan ‘air’. Dan ‘air’ yang kita sediakan haruslah ‘air’ dengan kualitas terbaik. Mungkin terkadang kita bingung mengapa kita harus melakukan pekerjaan yang menurut kita menjenuhkan dan tidak penting, namun kita sebaiknya tetap melakukannya dengan semaksimal mungkin. Beliau berkata bahwa jika kita telah menyediakan ‘air’ maka nantinya Tuhan sendirilah yang akan mengubah ‘air’ kita menjadi ‘anggur’ yang manis. (Eskul Jurnal/Ferlita. XI IPA)

0 komentar:

Posting Komentar